Sejarah pendidikan di Indonesia adalah sejarah perlawanan dan pembebasan dari masa ke masa, pendidikan sebagai sarana perjuangan dan perlawanan untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan dan ketertindasan.
Pada tahun 1908 Budi Utomo menjelaskan bahwa tujuan perkumpulan adalah untuk kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, dalam bidang pendidikan mendirikan Sekolah Sentral di Solo dan Yogyakarta dengan mendirikan Kweekschool, pada tahun 1912 K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, tahun 1915 didirikan Trikora Dharmo, dan selanjutnya berdiri berbagai perkumpulan pemuda hingga terwujudnya sumpah pemuda 1928. pada tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Tamansiswa, dan pada tahun 1926 Muhamad Safei mendirikan INS (Indonesisch Nederland School). Dari sini sejarah pendidikan melahirkan pergerakan nasional dan kesadaran mengenai pentingnya peranan pendidikan nasional dalam mempersiapkan kelahiran bangsa yang merdeka.
Memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka, kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan Negara lain.
Peningkatan sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan adalah sebuah keharusan, yang akan membawa bangsa kita mampu bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Penyebab mengapa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah dikarenakan, tidak meratanya pendidikan, kualitas tenaga pendidik, fasilitas pendidikan dan kurikulum yang tidak mempunyai orientasi yang jelas.
Pendidikan yang kita rasakan sekarang mengalamin ketertinggalan di dalam mutu pendidikan, dan pendidikan hanya berorientasi pada komersialisasi dan kebutuhan industrialisasi, yang melahirkan tenaga kerja yang akan dibayar murah.
Dengan momentum hari pendidikan dan semangat pembebasan, sudah saatnya kita mengembalikan esensi pendidikan yang mampu menjawab persoalan kebangsaan, karena pendidikan akan melahirkan generasi cerdas, santun dan peduli serta mampu menjawab tantangan jaman dan membawa bangsa Indonesia lebih bermartabat di mata dunia.
Oleh :
Raditya Dipta
Sekretaris DPD BMI DKI Jakarta
Comment