Harga minyak goreng di pasaran masih relatif mahal, dan stok sudah tercukupi. Namun yang menjadi persoalan adalah harga TBS di Pabrik Kelapa Sawit terjun bebas pada hari ini. Harga sawit di beberapa daerah bahkan bahkan sampai harga Rp. 800/kg. Sampai Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tidak mau menerima TBS dari petani.
Adapun yang menyebabkan murahnya harga TBS adalah stok CPO di tangki penyimpanan sudah penuh, dan tidak bisa keluar dari PKS. Sehingga pabrik tidak bisa menggiling TBS menjadi CPO.
Melihat kejadian ini, Bintang Muda Indonesia pemerintah masih bermain dengan para mafia CPO dan migor.
“Padahal pemerintah sudah memberi izin ekspor produk dari turunan CPO, mengapa CPO di pabrik tidak bisa keluar. Apakah CPO kita tidak laku dipasaran”. Ujar Ilham Fungsionaris DPN BMI
Ilham juga mengatakan, pemerintah Indonesia memberi pajak tinggi untuk ekspor CPO. Dari maksimal US$355 per ton menjadi US$375 per ton.
“Kami menilai pajak itu terlalu tinggi, sehingga para pengusaha ogah-ogahan untuk menjual produk CPO ke luar negeri. Ditambah situasi internasional sedang tidak baik-baik saja, akibat konflik Rusia-Ukraina,” imbuh Ilham
BMI meminta pemerintah, baik dari Menko Perekonomian, Mendag, Menku, Mentan, pak Luhut agar segera melakukan rapat menyikapi harga TBS yang kian merosot.
“Pemerintah segara melakukan koordinasi dengan kementerian terkait, untuk menyelesaikan permasalahan CPO dan produk turunannya,” tegas Ilham
Comment